top of page

Unearthly

Tons of Spoilers

Unearthly

Diterjemahkan Dari Unearthly

Karya Chyntia Hand

Pewajah Sampul: Apung Donggala - Ufukreatif Design

Pewajah Isi: Husni Kamal - Ufukreatif Design

Penerjemah: Dina Begum

Pemeriksa Aksara: Uly Amalia

Cetakan I: Juni 2012

ISBN: 978-602-18349-1-6

Jumlah Halaman: 509

Diterbitkan Oleh Ufuk Fiction

***

Clara Gardner tidak pernah menyangka dirinya dijuluki Bozo. Si badut! Di sekolah lamanya, di California, dia terkenal sebagai si pirang cantik yang mahir dalam segala hal. Dia lebih kuat, lebih cepat, lebih pandai dan menguasai semua bahasa. Namun, karena suatu penglihatan dan tujuan, Clara beserta keluarganya harus pindah ke daerah Jackson Hole, Wyoming. Tempat yang sama sekali asing untuknya. Sebagai murid baru, muncullah masalah satu per satu. Masalah yang tidak akan terjadi pada manusia biasa. Karena sebenarnya, Clara adalah keturunan malaikat. Dia memiliki tujuan yang harus dipenuhi. Namun persiapan panjang berbulan-bulan bisa menjadi kacau saat dihadapkan pada pilihan yang butuh pengorbanan.

***

“…. Kau masih bekerja dengan beberapa kepingan yang sangat kecil. Aku tidak ingin kau mengisi kepalamu dengan prasangka sebelum kau melihat sendiri semuanya.”

– Margaret Gardner (Hal. 265)

Aku suka cara Chynthia Hand menyusun kepingan informasi dan merangkai alur cerita novel ini. Banyak hal gak terduga. Salah satunya pertemuan Clara dan Tucker. Di halaman 50 diceritakan bahwa Clara hampir menabrak truk di hari pertamanya sekolah. Peristiwa itu hanya dijelaskan sekilas, tampaknya sepele. Siapa sangka, di halaman 75 Clara berkenalan dengan Tucker Avery, pemilik truk yang hampir ia tabrak. Perlahan-lahan Tucker mulai menunjukkan peran pentingnya. Tucker-lah yang menyelamatkan Clara, Tucker jugalah yang membuat Clara melanggar peraturan dan melakukan pengorbanan. Angela muncul di halaman 64 dengan detail kecil seperti merenggangkan tangan, disusul detail kecil lain di beberapa halaman berikutnya. Di halaman 157, terungkaplah jati diri Angela. Setelah itu Clara dan Angela bagai sahabat yang tidak terpisahkan, membuat Wendy cemburu. Siapa Wendy? Dia teman pertama Clara di Jackson Hole High School. Dia yang mengenalkan Tucker kepada Clara. Dia kembaran Tucker. Kisah persahabatan Clara, Wendy dan Angela ini khas remaja banget. Bagaimana mereka diam-diaman, lalu berbaikan (dengan cara yang gak terduga), belajar bareng, belanja bareng, memberi hadiah ulang tahun (hadiah yang gak terduga juga) dan mengisi liburan (dengan pengalaman yang gak terduga lagi). Berapa kali aku bilang ‘gak terduga’? Cukup sering ya… Karena novel ini memang penuh keajaiban dan kejutan. Kehadiran Malaikat Sayap Hitam secara tiba-tiba di mall dan di hutan. Sayap Jeffrey yang sewarna timah. Adanya sosok malaikat lain di Jackson Hole yang ternyata memiliki tujuan yang sama dengan tujuan Clara. It's so surprised!

Juga ada sosok Christian yang misterius dan pacarnya, Kay, yang menyebalkan. Serta pria Roma yang dirahasiakan Angela. Apa hubungan mereka dan kenapa harus dirahasiakan?

Kayanya percintaan hampir selalu ada di setiap novel ya? Apalagi yang tokoh utamanya remaja. Porsinya saja yang berbeda. Begitupun novel ini. Romance-nya tersaji pas dan ngena banget, walaupun gak dibahas terlalu dalam dan gak bertele-tele. Kejadian-kejadian kecil yang lucu juga membuat novel ini lebih hidup dan menyenangkan. Clara belajar ski, Clara belajar berkuda, Clara bertemu beruang dan masih banyak peristiwa lucu yang membuatku menahan senyum

Dan pada akhirnya, aku jatuh cinta sama Cynthia Hand dan semua karakter yang dia tulis. Sungguh, aku terposana. Sedih banget saat selesai baca tapi masih banyak hal yang menggantung. Aku sudah menanyakan ke penerbitnya perihal seri kedua dan ketiga, katanya mereka gak melanjuti proses penerbitannya, rightsnya (entahlah, mungkin maksudnya copyright) pun sudah habis. Semoga ada penerbit lain di Indonesia yang mau menerbitkan buku ini lagi, dilengkapi seri kedua dan ketiga. Aku tidak ingin mengisi kepalaku dengan prasangka, jadi aku ingin melihat sendiri semuanya. Secepatnya!

“Kita masih muda,” katanya. “Masih banyak waktu untuk jatuh cinta.”

– Tucker Avery (Hal. 435)

Review buku ini diikutkan dalam reading challenge:

Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page